Dong zhi berasal dari kata
冬天 dong tian = musim dingin 至 zhi = paling/sangat
冬至 dong zhi = Musim Dingin Solstice
Dongzhi adalah dimana hari dengan siang terpendek dan malam terpanjang di bumi bagian utara.
Setiap tanggal 21 atau 22 Desember, masyarakat Tionghua di seluruh dunia merayakan suatu festival yang dinamakan Dong Zhi Jie (perayaan makan onde) atau biasa kita kenal dengan Wedang Ronde. Menurut tradisi orang Tionghua, perayaan ini merupakan salah satu festival penting, sama pentingnya dengan perayaan Tahun Baru Imlek, Festival Perahu Naga, dan Festival Kue Bulan.
Ada banyak versi awal mula festival musim dingin, namun dunia maya hanya merangkum kisah yang paling umum dan terkenal. Berikut Asal Usul Festival Dongzhi:
1. Cerita Pembangunan Istana Raja
Pada zaman dahulu di negeri Cina, ada Seorang Kaisar (tidak disebutkan namanya dan kapan ia berkuasa) hendak membangun istana. Maka dia memanggil semua tukang di seluruh negeri untuk mewujudkan keinginannya. Ada tukang kayu, tukang batu, tukang cat, tukang meja kursi, tukang emas dan tukang-tukang lainnya yang masing-masing terbaik dibidangnya.
Kaisar akan menobatkan mereka dengan gelar Da Shi Fu (Guru Handal) atau ahli, jika mereka bisa membuatkan istana yang bagus untuknya. Mendapat gelar Ahli membuat semua tukang bekerja dengan penuh semangat. Berita ini sampai juga terdengar di telinga tukang masak, dia juga merasa bahwa memasak adalah sebuah keahlian, kemudian dia menghadap Kaisar dan meminta Raja untuk menobatkan dirinya menjadi Maha Guru Tukang setelah istana sudah selesai dibangun. Namun semua tukang tidak memandang memasak sebagai keahlian. Bahkan mereka menganggap bahwa memasak adalah mudah dan jika tukang masak diberi gelar Ahli, maka gelar itu tidak ada artinya, kemudian mundurlah tukang masak dengan kecewa.
Saat itu kebetulan sedang musim dingin. Ketika hari sudah mulai menjelang siang dan ditambah udara dingin di luar, dan perut para tukang mulai keroncongan, mereka meninggalkan kerjaan sejenak dan menuju tempat makan. Tapi tidak tersedia satupun makanan diatas meja hidangan. Terpaksa para tukang melanjutkan kerjaan dengan perut lapar dan kedinginan. Banyak yang akhirnya berhenti bekerja, dan pembangunan istana menjadi terhenti.
Raja kembali memanggil tukang masak, untuk minta membuatkan makanan bagi para tukang, dan dia berjanji akan memberikan penghargaan Maha Guru Tukang setelah istana selesai dibangun. Saat itu didapur hanya ada beras ketan dan sejumlah bumbu masak. Maka dengan keterampilan si tukang masak, beras ketan itu ditumbuk menjadi tepung ketan, dan diolahnya menjadi bola-bola kecil ada yang putih dan sebagian lagi berwarna merah, dan kemudian direbus dan dihidangkan dengan kuah yang manis dan diberi jahe. Sup bola-bola kecil yang hangat itu terlihat sangat bagus karena perpaduan warna merah dan putih. Kuah yang manis dan hangat membuat para tukang mempunyai tenaga untuk tetap bekerja di musim dingin.
Dan dalam sekejab, istana Raja yang indah selesai dibangun sebelum perayaan musim Semi. Sejak saat itu masyarakat Tiongkok setiap musim dingin, mulai memasak sup bola-bola kecil yang biasa disebut dengan 湯圓 Tang Yuan atau Onde-onde (dari tepung ketan dengan/tanpa isi di dalamnya yang dimakan/disajikan dengan kuah) untuk mengingat jasa tukang masak yang telah membantu pembangunan istana Raja.
2. Solstice (Titik Balik Matahari)
Menurut catatan sejarah, festival ini mulai dirayakan masyarakat Tiongkok sejak masa Dinasti Han. Dasar dari perayaan ini adalah merayakan datangnya keseimbangan kosmos dan alam semesta.
Pada tanggal 21 atau 22 Desember, terjadi peristiwa yang dikenal dengan sebutan Titik Balik Matahari Matahari berada pada posisi paling selatan (23,5° LS). Pada saat itu, sinar matahari merupakan yang paling lemah dan siang sangat pendek. Bagi sobat, yang tinggal di Indonesia daerah tropis, peristiwa titik balik matahari ini tidak kerasa bedanya, namun bagi sobat yang tinggal di belahan bumi lain, titik balik ini sangat terasa.
Pada zaman dahulu, tradisi perayaan ini dimulai dengan adat pemujaan kepada dewata dan leluhur, untuk bersyukur. Setelah upacara syukuran selesai, orang-orang akan berkumpul bersama keluarga, teman, saudara untuk sama-sama menikmati Sup Onde yang hangat dan manis. Sebagai suatu simbol dari kekeluargaan dan kebersamaan.
冬天 dong tian = musim dingin 至 zhi = paling/sangat
冬至 dong zhi = Musim Dingin Solstice
Dongzhi adalah dimana hari dengan siang terpendek dan malam terpanjang di bumi bagian utara.
Setiap tanggal 21 atau 22 Desember, masyarakat Tionghua di seluruh dunia merayakan suatu festival yang dinamakan Dong Zhi Jie (perayaan makan onde) atau biasa kita kenal dengan Wedang Ronde. Menurut tradisi orang Tionghua, perayaan ini merupakan salah satu festival penting, sama pentingnya dengan perayaan Tahun Baru Imlek, Festival Perahu Naga, dan Festival Kue Bulan.
Ada banyak versi awal mula festival musim dingin, namun dunia maya hanya merangkum kisah yang paling umum dan terkenal. Berikut Asal Usul Festival Dongzhi:
1. Cerita Pembangunan Istana Raja
Pada zaman dahulu di negeri Cina, ada Seorang Kaisar (tidak disebutkan namanya dan kapan ia berkuasa) hendak membangun istana. Maka dia memanggil semua tukang di seluruh negeri untuk mewujudkan keinginannya. Ada tukang kayu, tukang batu, tukang cat, tukang meja kursi, tukang emas dan tukang-tukang lainnya yang masing-masing terbaik dibidangnya.
Kaisar akan menobatkan mereka dengan gelar Da Shi Fu (Guru Handal) atau ahli, jika mereka bisa membuatkan istana yang bagus untuknya. Mendapat gelar Ahli membuat semua tukang bekerja dengan penuh semangat. Berita ini sampai juga terdengar di telinga tukang masak, dia juga merasa bahwa memasak adalah sebuah keahlian, kemudian dia menghadap Kaisar dan meminta Raja untuk menobatkan dirinya menjadi Maha Guru Tukang setelah istana sudah selesai dibangun. Namun semua tukang tidak memandang memasak sebagai keahlian. Bahkan mereka menganggap bahwa memasak adalah mudah dan jika tukang masak diberi gelar Ahli, maka gelar itu tidak ada artinya, kemudian mundurlah tukang masak dengan kecewa.
Saat itu kebetulan sedang musim dingin. Ketika hari sudah mulai menjelang siang dan ditambah udara dingin di luar, dan perut para tukang mulai keroncongan, mereka meninggalkan kerjaan sejenak dan menuju tempat makan. Tapi tidak tersedia satupun makanan diatas meja hidangan. Terpaksa para tukang melanjutkan kerjaan dengan perut lapar dan kedinginan. Banyak yang akhirnya berhenti bekerja, dan pembangunan istana menjadi terhenti.
Raja kembali memanggil tukang masak, untuk minta membuatkan makanan bagi para tukang, dan dia berjanji akan memberikan penghargaan Maha Guru Tukang setelah istana selesai dibangun. Saat itu didapur hanya ada beras ketan dan sejumlah bumbu masak. Maka dengan keterampilan si tukang masak, beras ketan itu ditumbuk menjadi tepung ketan, dan diolahnya menjadi bola-bola kecil ada yang putih dan sebagian lagi berwarna merah, dan kemudian direbus dan dihidangkan dengan kuah yang manis dan diberi jahe. Sup bola-bola kecil yang hangat itu terlihat sangat bagus karena perpaduan warna merah dan putih. Kuah yang manis dan hangat membuat para tukang mempunyai tenaga untuk tetap bekerja di musim dingin.
Dan dalam sekejab, istana Raja yang indah selesai dibangun sebelum perayaan musim Semi. Sejak saat itu masyarakat Tiongkok setiap musim dingin, mulai memasak sup bola-bola kecil yang biasa disebut dengan 湯圓 Tang Yuan atau Onde-onde (dari tepung ketan dengan/tanpa isi di dalamnya yang dimakan/disajikan dengan kuah) untuk mengingat jasa tukang masak yang telah membantu pembangunan istana Raja.
2. Solstice (Titik Balik Matahari)
Menurut catatan sejarah, festival ini mulai dirayakan masyarakat Tiongkok sejak masa Dinasti Han. Dasar dari perayaan ini adalah merayakan datangnya keseimbangan kosmos dan alam semesta.
Pada tanggal 21 atau 22 Desember, terjadi peristiwa yang dikenal dengan sebutan Titik Balik Matahari Matahari berada pada posisi paling selatan (23,5° LS). Pada saat itu, sinar matahari merupakan yang paling lemah dan siang sangat pendek. Bagi sobat, yang tinggal di Indonesia daerah tropis, peristiwa titik balik matahari ini tidak kerasa bedanya, namun bagi sobat yang tinggal di belahan bumi lain, titik balik ini sangat terasa.
Pada zaman dahulu, tradisi perayaan ini dimulai dengan adat pemujaan kepada dewata dan leluhur, untuk bersyukur. Setelah upacara syukuran selesai, orang-orang akan berkumpul bersama keluarga, teman, saudara untuk sama-sama menikmati Sup Onde yang hangat dan manis. Sebagai suatu simbol dari kekeluargaan dan kebersamaan.
Wah... makasih informasinya, ternyata ada ya siang pendek dan malam yg panjang...
ReplyDeleteada bang,,,,, ini saatnya tiba malam yang panjng
Deletesiang trasa pendek :))
enak ya mbak waktu tidur dan mimpinya lebih panjang hehe
Deletenyenyak buat tidur ,,,,,
Deletedong dong hehe :>) ikut komen dulu..
ReplyDeletedank dink donk ky,,,,,,, =))
Deletesupnya apa semacam wedang ronde ya klo disini
ReplyDeleteitu kan pake air jahe, cocok bnget kalo musim dingin, hangat
serasa di Festival Dongzhi :)
iya mas,,,, kurang lebih sama
Deletewah berarti wedang ronde itu aslinya dari China ya
ReplyDeletekalau wedang ronde saya belum tahu gan :)
DeleteIa ini mirip wedang ronde mbak, makanya tadi saya kok pernah lihat ya, tapi gk tau lagi sih.... :-d
Deleteg tahu apanya mas? :))
Deletejadi nanti akan ada perayaan itu ya mbak....pantes ya pada sibuk...itu gambar diatas di buat dari tepung ketan ya
ReplyDeleteiya jenk,,,,,
Delete:))
baru tau saya ada siang pendek dan malam panjang :D
ReplyDeletesaya juga baru tahu mb :)
Deletecheer (h)
DeleteKlau malam panjang itu cuma malam minggu aja mbak :D
Deletewkwkwkwkwk ,,,,,
Deletemalam minggu jumlah meniy n detiknya saya kira sama dengan malam2 yang lain mas
Terimakasih infonya,
ReplyDeleteDapat pengetahuan baru nih
Terimakasih.
http://problogiz-tech.blogspot.com
wew festival budaya apa festival perayaan ya :D
ReplyDeletebudaya cina gan :)
Deletekalo saya membayangkan itu makanannya seperti rasa manis dan kuahnya asam, jadi asam manis gimanaa gitu.. hehe
ReplyDeleteg ada yang asam gan,,,, :)
Deletepingin nonton festival dongzhi saya biar bisa minum wedang ronde itu, hehehe x-)
ReplyDeletenonton dimana mb?
Deleteikut dunk :)
ronde ditempat saya ada mbak Indri,kalau mau datang aja hehe
Deletesaya mw juga dunk kang :)
DeleteMakanan ini kalau di Surabaya disebutnya wedang ronde,dan masih ada campuran lainya selain ronde,tapi kalau asal usulnya baru tahu sekarang setelah membaca artikel di atas,ok teromakasih D maya untuk info nya,,,
ReplyDeletelho kang? bukan asal usul wedang ronde,,,,
DeleteHemmm ..wedang ronde rupanya, hi hi hi...
ReplyDeletebukan kang ,,,,
DeleteCerita ini bisa juga di jadikan sejarah tentang keberadaan wedang ronde di negeri Indonesia, karena asal-muasalnya sama ya Mba, apalagi hanya bumbu penambahannya di dalam racikan sajiannya yang berbeda dikit dalam pengemasannya.
ReplyDeleteSalam,
wedang ronde ala china :)
ReplyDeletesaya paling suka nih mbak makan wedang ronde, apa lagi kalau pas dingin-dingin jadi anget di badan :)
ReplyDeletewah belum pernah nih mbak lihat festifal dongzhi. Tapi asal-usul nya sangat menarik sekali ya :)
ReplyDeletenice post mbak,, (h)
ReplyDeletejadi tau saya,,, :>)
malahan saya baru tahu kalau ada pangana yang namanya wedang ronde, kalau di Indoensia makan yang begitu di musim hujan cocok ngga ya?
ReplyDeletepengetahuan baru nih gan
ReplyDeletemakasih nih sist udah share
ReplyDeletewah basonya bolehtuh di populerkan,warna-warni :p
ReplyDeleteseperti hari raya di Indonesia ya mbak kumpul keluarga dan pasti ada acara mudik juga ya
ReplyDeleteLihat fotonya jd ingat minuman ronde, May... anget jahe, pas diminum saat dingin kyk gini... 8-)
ReplyDeletewiihhh minumanya kayaknya seger
ReplyDeleteSaya ngeliatnya kayak kolak biji salak mbak, kalo yang ijo-ijo inget kue kleponnya kang ucup tinggal ditaburin parutan kelapa aja tuh jadi mirip kue klepon deh :d
ReplyDeleteNyimak mbak nampah pengetahuan budaya lain :D
ReplyDeleteooo gituh ya ceritanya....ko' bisa tau seh...saya yang lahirnya duluan azh juga baru tau...kenapa coba?
ReplyDeleteboleh mampir sejenak kan :)
ReplyDeletetuh Wedang Ronde kayaknya enak tuh...
ReplyDeletegambarnya bikin ngiler aja =p~
Kunjungan baliknya ya mbak :)
lihat gambar wedang ronde yang diatas kayaknya menggoda banget yah mbak maya, jadi pengen nyicipin nih hehe...
ReplyDeletesilahkan dicicipi Wedang Ronde-nya mas
Deleteberarti festival dongzhi-nya sudah kelewat ya, jadi gak kebagian makan Wedang Ronde deh saya
ReplyDeletetukangnya kurang satu tuh sista.. tukang ngomelnya gak ada:-)
ReplyDeletekalo dijual semangkuknya berapa y...:-)
(otak dagang)
kayaknya enak ya dimakan pas hujan2 bgini
ReplyDeleteOh gitu toh asal muasalnya, jadi pengen ke china nyobain tuh makanan.. sluurrpp..
ReplyDeleteWah Pengetahuan Baru untuk festival dongzhi :)
ReplyDeleteWah baru denger nih festival dongzhi :D
ReplyDeleteKebetulan nih templateku sama mbak maya hampir kembar. Tapi kok widget popular, comments, archive kok gk muncul ya mbak. hehehe
Barangkali bisa bantu mbak. Trims
Ditunggu :p
kayaknya cocok nih buat buka puasa... (c)
ReplyDeletemakasih nih sist udah share
ReplyDeletethx dah share :D
ReplyDeleteGan?? itu makanan apa yaa
ReplyDeletekayak nya enak bener deh , kenyal2 gitu kwkwkwk
iya bener, nama makananya apayah kelihatan enak soalnya :D
ReplyDeletemakananya lucu
ReplyDeleteobat herbal kanker usus halus
sepertinya enak tuh
ReplyDeleteobat herbal kanker kandung kemih
delicious
ReplyDeleteobat herbal vertigo akut
obat herbal alzheimer paling ampuh
inih baru artikel yang bagus
ReplyDeleteobat herbal keloid
obat herbal fistula ani
artikelnya bagus , smoga bermanfaat
ReplyDeletesuplemen pelangsing badan